JAKARTA, KOMPAS.COM - Sebagai operator CDMA, Esia terus melakukan inovasi marketing untuk menjadi yang terdepan. Untuk itulah, mereka melakukanmarket create dengan membidik kaum muda. Menurut Erik Meijer, Wakil Dirut PT Bakrie Telecom Tbk, jumlah anak mudah di Indonesia mencapai 63 juta alias mencapai 30 persen dari penduduk negeri ini.

Sebuah ponsel yang dijual secara bundling pada Kamis, 21 Oktober silam pun dilempar ke pasaran. Ponsel dengan julukan Starlight ini disebut-sebut bakal mencuri perhatian target segmennya. Alasannya, karena menawarkan sebuah fitur yang tiada duanya, yaitu Dynamic Light Notification. Fitur ini berupa bling-bling lampu dengan kombinasi sebanyak 10 warna sinar. Lampu akan menyala dengan berbeda-beda ketika ada panggilan atau SMS masuk. Bak lampu disko saja. Jadi tak ada lagi alarm getar.

Anak muda ingin tampil beda. "Kilauan warna akan menjadi penanda unik yang akan mengekspresikan gaya dan jati diri (anak muda, RED)," ujar Erik. Ini baru satu hal keunikannya, selain itu ponsel yang dibanderol Rp 199 ribu ini juga berfungsi sebagai media untuk Facebook, Twitter, Yahoo Messenger, dan sebuah radio FM untuk hiburan.

Demi mendorong penjualan ponsel ini, Esia pun menggelar ajang pendukung berupa kompetisi dance berjuluk Light Up and Dance. Lomba ini membuka kesempatan bagi siapa saja yang hobi dan punya bakat menari untuk unjuk gigi. Boleh remaja biasa, atau pula yang sudah profesional. Pemenangnya akan diganjar hadiah untuk menjadi bintang video klip grup pop RAN.

Untuk mengikuti ajang ini tak perlu ikut audisi. Peserta cukup merekam tariannya dan mengunggahnya ke media on-line. Selanjutnya buat link ke www.facebook.com/esiaspot. Mudah kan? (ANDRA/FORSEL)